Dalam aksi itu, para mahasiswa meminta kepada Pj. Bupati Batu Bara untuk memanggil, mengevaluasi serta mengganti Kepala Dinas PUTR Kabupaten Batu Bara.
Kemudian mereka juga meminta kepada DPRD untuk memanggil dan memeriksa Kepala Dinas dan Sekretaris PUTR sebagai Pengguna Anggaran (PA) Tahun 2023.
Mereka juga meminta kepada seluruh stakeholder terkait yang dianggap bertanggung jawab untuk mengevaluasi penuh terhadap dugaan gagal dan fiktifnya realisasi kinerja yang dilakukan oleh satuan dinas tersebut.
Mahasiswa yang tergabung dalam KAMPEDA itu juga meminta agar membongkar dugaan praktik korupsi terhadap pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan/alat berat pada tahun anggaran 2023.
Seruan aksi para Mahasiswa itu pun diterima oleh Asisten 1 Pemkab Batu Bara, Rusian Heri.
Dalam sambutannya Heri mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para Mahasiswa yang telah bersedia mengkritik Pemkab Batu Bara yakni Dinas PUTR Batu Bara.
Heri juga menyampaikan akan segera melaporkan tuntutan para Mahasiswa tersebut ke Pj. Bupati Batu Bara dan instansi terkait.
Namun Heri juga menegaskan tidak dapat memastikan sampai batas berapa lama keputusan akan diambil terhadap Kadis PUTR Batu Bara tersebut.
Sementara itu, Fernanda Nasution selaku Orator mengungkapkan akan terus berjuang dan melakukan aksi berulang-ulang atau berjilid-jilid, agar Kadis PUTR Batu Bara, Kurnia Lismawati segera dievaluasi dan diganti.
“Tentunya kami akan melakukan aksi lebih besar lagi jika aksi kami ini tidak ditanggapi,” tegasnya
