Inibatubara I Medan – Untuk itu, Seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan diminta meningkatkan kesiapsiagaan, guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. Apalagi saat ini Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memasuki musim penghujan dan berlangsung sejak November hingga Desember 2023.
“Seluruh masyarakat bertempat tinggal di sekitar bantaran sungai, ketika frekuensi dan intensitas curah hujan semakin tinggi agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengurangi aktifitas di luar rumah serta dapat melakukan upaya mengevakuasi diri secara mandiri ketempat yang lebih aman,”ujar Pejabat Gubernur Sumut Hassanudin melalui Kadis Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus dalam apel, Senin (13/11/23) dilingkungan Diskominfo Sumut, Jalan HM Said Nomor 27 Medan.
Pj Gubsu juga menghimbau masyarakat yang berada di area cekungan dan dengan sistem drainase wilayah yang tidak memadai dan dapat memicu luapan air, agar dapat melakukan pembentengan pada lajur-lajur aliran air menuju rumah secara mandiri.
Instansi, organisasi atau kelompok masyarakat yang memiliki pintu air pengendali banjir, agar senantiasa dapat mengantisipasinya sesuai kondisi yang dibutuhkan. Masyarakat juga diminta agar menghindari kegiatan wisata air, ketika intensitas hujan tinggi. Bagi yang bertani atau berkebun di daerah kemiringan terjal, diimbau untuk tidak beraktivitas, apabila intensitas hujan tinggi dan mengakibatkan kondisi jenuh air yang berpotensi longsor.
“Untuk masyarakat yang terdampak banjir untuk memperhatikan sistem kelistrikan agar tidak memicu korsleting listrik dan bahaya kebakaran. Sehingga sebelum evakuasi mandiri, harus memastikan bahwa aliran listrik dan perangkat elektronik dirumah yang ditinggalkan sudah padam,”sebutnya.
Kepala BPBD Sumut Tuahta Saragih menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sumut telah melakukan mitigasi bencana. Salah satunya adalah membangun koordinasi mitigasi hingga ke tingkat desa. Selain itu, memastikan persiapan kabupaten/kota dalam menghadapi bencana.
“Kita juga terus memastikan kesiapan kabupaten/kota seperti arahan Pak Pj Gubernur sampai ke tingkat desa,”katanya.
Tuahta Saragih, kabupaten/kota untuk mempersiapkan dan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya, apabila terjadi bencana. Kabupaten/kota juga diimbau untuk siap mengerahkan alat berat apabila terjadi bencana longsor.
“Kita terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki, berupa peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet, peralatanan rescue di air, untuk bencana longsor, alat berat juga mesti dipersiapkan,”ungkapnya.
Tuahta, Pemprov Sumut sangat berkomitmen mengurangi risiko kebencanaan. Ke depan Pemprov Sumut akan memberikan bantuan peralatan kebencanaan dasar kepada kabupaten/kota.
“Pemberian bantuan ini merupakan bentuk komitmen Pak Pj Gubernur mengurangi risiko bencana di Sumut,” ucap Tuahta (red01/RH)