Kepedulian kepada Buruh, H. Baharuddin Sudah Ikut Perjuangkan Kesejahteraan

BATU BARA I Waktu sudah beranjak larut, Ketua dan perwakilan buruh masih antusias menunggu Bahar. Chat pribadinya memohon maaf kepada salah satu perwakilan buruh karena harus menunggu, masih bersama warga dalam satu kegiatan kumpulan aspirasi.

Malam ini, federasi buruh dan beberapa elemen buruh lainnya, sepakat berkumpul dan menemui Bahar untuk berdiskusi mengenai visi misi dan program beliau terkait jaring pengaman buruh dan pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung yang sudah memasuki tahapan pembangunan infrastruktur.

Sengaja mengambil waktu beliau diakhir agenda, “Kita mau dengar program Bahar terhadap buruh di Batu Bara ini”, kata Rahmad, salah seorang Ketua Federasi Serikat Buruh dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia.

“Selama ini kita belum pernah dukung mendukung didalam pemilihan kepala daerah di Batu Bara, terlebih belum ada Bupati yang punya visi yang menyonangkan hati buruh di kawasan industri ini”, sambung Yusri Bajang, Ketua FSB NIKEUBA DPC KSBSI Kab. Batu Bara sekaligus aktivis buruh yang sudah pernah merasakan dinginnya lantai penjara karena membela buruh di momentum demo UU CILAKA.

Jam tangan pas menunjukkan pukul 10.15 WIB, Baharuddin Siagian, pasangan calon No. Urut 02 pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 di Batu Bara datang dengan senyum yang khas, semangat dan fisik yang prima nongkrong bersama buruh di cafe Sada Jiwa Indrapura (18/10/2024). Beliau langsung menyalami satu persatu kader buruh yang rela menanti waktu Beliau untuk diskusi, bukan dalam rangka kampanye.

Danil Fahmi, SH (AKA Bang Deef) yang memfasilitasi diskusi Bahar dengan gabungan buruh yang menami dirj “BB1, BURUH BAHAGIA Bersatu” malam itu, langsung memperkenalkan seluruh elemen, selain dari NIKEUBA, masih ada dari Federasi Serikat Buruh KAMIPARHO, FTIA Ketua Mahadan Dalimunthe serta elemen-elemen buruh dan forum-forum lainnya serta perwakilan forum dari Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang diwakili Bang Baron.

‘Saya ini mantan KADISNAKER, tentunya saya dekat dan memahami persoalan buruh disini”, buka Bahar dalam sesi brainstorming. Sembari menyeruput sanger pesanannya, “sangking dekatnya, saya sampai membuatkan sebuah aula khusus yang bisa dipakai seluruh buruh dan serikatnya untuk kegiatan-kegiatan mereka, jadi ga perlu lagi bayar-bayar hotel, mahal”, kenang Bahar waktu menjabat, dengan santai tanpa raut tegang. Sungguh kesan yang berbeda, karena selama ini pejabat dan pemimpin daerah paling alergi berurusan dengan kaum marjinal bernama buruh.

“Wah agak laen yo bang, awak dulu masuk penjara gegara demo bela buruh, tak ado pejabat dinas atau kepala daerah ondak membela awak disini”, sela Yusri Bajang mengingat memori lama.

Bahar tersenyum sembari merangkul bahunya, melanjutkan penjelasan-penjelasan detailnya mengenai program-program tentang buruh.

“Tanpa menunggu lama, selain program BPJS kesehatan yang gratis untuk seluruh warga Batu Bara, saya juga sedang mengeksekusi program buruh khususnya pekerja rentan seperti pedagang UMKM, Nelayan, Bilal Mayyit, dan lain lain agar mereka mendapatkan cover jaminan asuransi yang maksimal dari BPJS TK”, terang Bahar yang disambut tepuk tangan kawan kawan buruh.

Merasa mendapatkan kawan diskusi yang seimbang dan berimbang, kawan kawan buruh saling berbalas tanya jawab yang seru sampai waktu tak terasa sudah lewat tengah malam. Sungguh moment yang sangat akrab dan penuh kehangatan bagi buruh yang sering dilupakan dan terlupakan.

Di akhir penutup kalamnya, Bahar menyampaikan akan merapatkan seluruh elemen industri terutama buruh dalam satu badan koordinasi untuk mengawal dan mengembangkan bersama Kawasan Industri Kuala Tanjung, “kita akan maksimalkan seluruh potensi kawasan industri, bantu saya mengawal ini”, yang disambut sorak sorai 02 para buruh. (Red),

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan
iklan iklan

iklan